Efektifitas Antara Teknik Pernafasan Buteyko Dengan Diafhragmatic Breathing Exercise Terhadap Arus Puncak Ekspirasi (APE)Pada Pasien Asma Di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh Bukittinggi

Yossi Fitrina, Rini Puspita Sari

Sari


Asma merupakan penyakit inflamasi kronis pada saluran pernafasan dengan manifestasi klinis penyempitan jalan
napas. Penyakit asma di Bukittinggi sendiri mengalami peningkatan dari tahun 2007 (3,1%) meningkat menjadi
(3,7%) pada tahun 2013. Puskesmas Tigo Baleh Bukittinggi merupakan puskesmas dengan angka kunjungan
tertinggi pada tahun 2016. Penderita asma sering mengalami penurunan arus puncak ekspirasi (APE) ini
dikarenakan adanya penyempitan dan juga sumbatan pada jalan nafas. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui
Efektifitas antara teknik pernafasan buteyko dengan diafhragmatic breathing exercise terhadap Arus Puncak
Ekspirasi (APE) pada pasien asma. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan Design Pre Experimen. Sampel pada penelitian ini berjumlah 24 responden (12 orang kelompok
teknik pernafaasan buteyko dan 12 orang diafhragmatic breathing exercise. Teknik pengambilan sampel
menggunakan Purposive sampling. Teknik pernafasan buteyko dilakukan dalam satu minggu berturut-turut dan
teknik diafhragmatic breathing exercise dilakukan 3 kali seminggu selama 1 minggu. Hasil uji statistik teknik
pernafasan buteyko dan teknik diafhragmatic breathing exercise didapatkan p value = 0,586 dengan p value = 0,05,
dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pelaksanaan teknik buteyko dan pelaksanaan
teknik diafhragmatic breathing exercise terhadap peningkatan arus puncak ekspirasi pada penderita asma.. Untuk itu
peneliti mengharapkan penilitian ini bisa dijadikan salah satu bentuk terapi rehabilitasi tambahan bagi penderita
asma

Teks Lengkap:

PDF


Google Scholar