Hubungan Pemakaian Kontrasepsi Depo Provera Dengan Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor KB Suntik di BPS “S” Kabupaten Agam.
Sari
Akseptor KB suntik di Indonesia memiliki urutan paling tinggi di bandingkan KB lainnya. Suntik depo provera
mengandung hormon progesteron yang mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sementara
aktivitas tubuh menurun sehingga tidak terjadi proses pembakaran. Akibatnya terjadi penumpukan lemak dibawah
kulit, sehingga bisa menyebabkan seseorang menjadi gemuk.Untuk itu perlu kita ketahui apakah adahubungan
penggunaan kontrasepsi suntik depo provera dengan peningkatan berat badan pada akseptor KB suntik di BPS “S”
wilayah Padang Luar Kabupaten Agam tahun 2015. Penelitian ini bersifat survey analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu yang menggunakan kontrasepsi depo provera yang berada
di BPS “S” Wilayah Padang Luar Kabupaten Agam Tahun 2015 adalah 170 orang. Pengumpulan sampel penelitian
ini menggunakan teknik simpel random sampling dengan sampel 63 responden. Analisa data menggunakan uji chi
square dengan komputerisasi. Hasil penelitian ini yaitu dari 63 responden terdapat 54 % akseptor KB depo provera
mengalami kenaikan berat badan setelah memakai KB suntikdepoprovera, dengan rata-rata mengalami peningkatan
berat badan>l kg, sementara dari 63 responden terdapat 55,6% memakai KB suntik depo provera dalam jangka
waktu rutin>l tahun. Sehingga didapatkan p value =0,004, artinya terdapat hubungan pemakaian kontrasepsi depo
provera dengan kenaikan berat badan. Kesimpulan yang di dapatkan yaitu adanya hubungan penggunaan
kontrasepsi suntik depo provera dengan peningkatan berat badan, dan diharapkan pada petugas kesehatan selalu
memberikan KIE kepada akseptor KB tentang macam- macam KB serta efek sampingnya sehingga akseptor dapat
memakai alat kontrasepsi secara efektif.
mengandung hormon progesteron yang mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sementara
aktivitas tubuh menurun sehingga tidak terjadi proses pembakaran. Akibatnya terjadi penumpukan lemak dibawah
kulit, sehingga bisa menyebabkan seseorang menjadi gemuk.Untuk itu perlu kita ketahui apakah adahubungan
penggunaan kontrasepsi suntik depo provera dengan peningkatan berat badan pada akseptor KB suntik di BPS “S”
wilayah Padang Luar Kabupaten Agam tahun 2015. Penelitian ini bersifat survey analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu yang menggunakan kontrasepsi depo provera yang berada
di BPS “S” Wilayah Padang Luar Kabupaten Agam Tahun 2015 adalah 170 orang. Pengumpulan sampel penelitian
ini menggunakan teknik simpel random sampling dengan sampel 63 responden. Analisa data menggunakan uji chi
square dengan komputerisasi. Hasil penelitian ini yaitu dari 63 responden terdapat 54 % akseptor KB depo provera
mengalami kenaikan berat badan setelah memakai KB suntikdepoprovera, dengan rata-rata mengalami peningkatan
berat badan>l kg, sementara dari 63 responden terdapat 55,6% memakai KB suntik depo provera dalam jangka
waktu rutin>l tahun. Sehingga didapatkan p value =0,004, artinya terdapat hubungan pemakaian kontrasepsi depo
provera dengan kenaikan berat badan. Kesimpulan yang di dapatkan yaitu adanya hubungan penggunaan
kontrasepsi suntik depo provera dengan peningkatan berat badan, dan diharapkan pada petugas kesehatan selalu
memberikan KIE kepada akseptor KB tentang macam- macam KB serta efek sampingnya sehingga akseptor dapat
memakai alat kontrasepsi secara efektif.