HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERKOTAAN RASIMAH AHMAD BUKITTINGGI TAHUN 2015
Sari
Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai peningkatan glukosa darah. Keharusan pasien diabetes melitus mengubah pola hidupnya agar gula darah dalam tubuh tetap seimbang dapat mengakibatkan mereka rentan terhadap stress. Data Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad Bukittinggi didapatkan 339 kali kunjungan dengan 127 kasus diabetes melitus. Survey awal terhadap 10 orang pasien yang berkunjung di puskesmas Rasimah Ahmad, 7 orang mengalami peningkatan kadar gula darah >200mg/dl setelah makan, 4 orang mengatakan jauh dari keluarga dan hidup sendirian sehingga mereka merasa kesepian. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kadar gula darah pasien diabetes mellitus. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad Bukittinggi, pada bulan Mei-Juni 2015. Populasi adalah semua pasien yang menderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad Bukittinggi yaitu sebanyak 127 orang. Sampel berjumlah 32 orang, yang diambil secara acak sistematis. Data dikumpulkan melalui wawancara terpimpin dan pengukuran langsung, kemudian diolah dan dianalisa secara komputerisasi. Hasil analisa univariat diketahui 62,5 % mengalami stres sedang dan 56,3% tidak mengalami peningkatan kadar gula darah dan. Hasil analisa bivariat ada hubungan tingkat stres dengan kadar gula darah pasien diabetes melitus di wilayah kerja puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad Bukittinggi 2015 (p = 0,017). Saran pada petugas Puskesmas agar meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang penyakit diabetes melitus dan pentingnya menjaga kadar gula darah, serta menganjurkan pasien untuk selalu berpikir positif dalam setiap masalahnya.