PENGARUH LATIHAN JASMANI SENAM DIABETES MELITUS TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RASIMAH AHMAD KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014

Yendi ., Adwiyana .

Sari


Diabetes Melitus menduduki peringkat ke empat penyebab kematian di dunia. Prevalensi diabetes di dunia sebesar 6,4% yang mempengaruhi 285 juta orang pada tahun 2010. Dan mengalami peningkatan menjadi 347 juta orang pada tahun 2012. Di Indonesia pada tahun 2000 jumlah penderita diabetes menurut WHO adalah 8,4 juta jiwa. Dan mengalami peningkatan sebesar 3,7 juta jiwa pada tahun 2008. Sumatera Barat termasuk ke dalam sepuluh besar tebanyak jumlah penyandang diabetes. Pada tahun 2001 jumlah penyandang diabetes adalah sebanyak 1603, mengalami peningkatan menjadi 1740 pada tahun 2002. Untuk daerah Bukittinggi, dari 7 puskesmas yang ada, puskesmas yang paling banyak jumlah pasien diabetes mellitus adalah puskesmas Rasimah Ahmad. Terjadi peningkatan dari 101 orang pada tahun 2012 menjadi 157 orang pada periode 2013-Maret 2014. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan pre test and post test nonequivalent control group. Jumlah responden adalah 32 pasien (16 pasien kelompok kontrol dan 16 pasien kelompok perlakuan). Intervensi yang dilakukan pada kelompok perlakuan adalah senam diabetes mellitus sebanyak 3 kali dalam 1 minggu selama 2 minggu. Sedangkan untuk kelompok kontrol hanya dilakukan pengukuran kadar gula darah pada hari pertama dan terakhir penelitian, tanpa diberikan latihan atau perlakuan. Hasil paired t test menunjukkan ada perbedaan yang signifikan rata-rata kadar gula darah sebelum dan sesudah latihan pada kelompok intervensi (p=0,001). Hasil Independent t test membuktikan ada perbedaan yang signifikan rata-rata penurunan kadar gula darah antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p=0,007). Dapat disimpulkan bahwa senam diabetes mellitus berpengaruh dalam menurunkan kadar gula darah pasien diabetes. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah latihan ini dapat dilanjutkan sebagai program intervensi di puskesmas dan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan upaya peningkatan kemampuan tenaga medis, terutama perawat yang bekerja di bagian penyakit dalam.

Teks Lengkap:

PDF


Google Scholar