Hubungan Antara Tekhnik Dan Interval Menyusui Dengan Kejadian Mastitis Di Poliklinik Kebidanan Dan Kandungan Rumah Sakit Ibnu Sina Bukittinggi Tahun 2017
Sari
Mastitis adalah reaksi sistematik seperti demam, terjadi 1-3 minggu setelah melahirkan sebagai komplikasi sumbatan
saluran air susu. Tekhnik menyusui yang buruk yang mengakibatkan pengeluaran ASI yang tidak efisien merupakan
penyebab penting terjadinya mastitis. Berdasarkan data yang diperoleh rekam medik RS Ibnu Sina Bukittinggi pada
tahun 2015 jumlah penderita mastitis sebanyak 24,5 % dan meningkat ditahun 2016 yaitu sebanyak 32,24% . Tujuan
penelitian untuk mengetahui hubungan antara teknik dan interval menyusui dengan kejadian mastitis. Metode
penelitian ini yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang
menyusui yang berkunjung ke Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RS Ibnu Sina Bukittinggi. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 37 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah ibu yang menderita mastitis 18
orang, tekhnik menyusui yang baik sebanyak 20 orang dan menyusui dengan interval yang pendek sebanyak 23 orang.
Hasil analisa penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara tekhnik menyusui dengan kejadian mastitis dan ada
hubungan antara interval menyusui dengan kejadian mastitis. Diharapkan petugas kesehatan RS Ibnu Sina Bukittinggi
mengadakan penyuluhan serta memberikan informasi mengenai perawatan payudara pada masa kehamilan kepada
ibu hamil, diharapkan perawat dapat menerapkan asuhan keperawatan maternitas secara utuh dimulai pada saat
kehamilan diketahui dengan membekali ibu pengetahuan mengenai perawatan untuk mencegah terjadinya mastitis.
Bagi peneliti lainnya dapat meneliti faktor yang mempengaruhi terjadinya mastitis dengan mengkaji faktor lain yang
belum diteliti baik faktot internal maupun faktor eksternal.
saluran air susu. Tekhnik menyusui yang buruk yang mengakibatkan pengeluaran ASI yang tidak efisien merupakan
penyebab penting terjadinya mastitis. Berdasarkan data yang diperoleh rekam medik RS Ibnu Sina Bukittinggi pada
tahun 2015 jumlah penderita mastitis sebanyak 24,5 % dan meningkat ditahun 2016 yaitu sebanyak 32,24% . Tujuan
penelitian untuk mengetahui hubungan antara teknik dan interval menyusui dengan kejadian mastitis. Metode
penelitian ini yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang
menyusui yang berkunjung ke Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RS Ibnu Sina Bukittinggi. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 37 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah ibu yang menderita mastitis 18
orang, tekhnik menyusui yang baik sebanyak 20 orang dan menyusui dengan interval yang pendek sebanyak 23 orang.
Hasil analisa penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara tekhnik menyusui dengan kejadian mastitis dan ada
hubungan antara interval menyusui dengan kejadian mastitis. Diharapkan petugas kesehatan RS Ibnu Sina Bukittinggi
mengadakan penyuluhan serta memberikan informasi mengenai perawatan payudara pada masa kehamilan kepada
ibu hamil, diharapkan perawat dapat menerapkan asuhan keperawatan maternitas secara utuh dimulai pada saat
kehamilan diketahui dengan membekali ibu pengetahuan mengenai perawatan untuk mencegah terjadinya mastitis.
Bagi peneliti lainnya dapat meneliti faktor yang mempengaruhi terjadinya mastitis dengan mengkaji faktor lain yang
belum diteliti baik faktot internal maupun faktor eksternal.