Hubungan Obesitas, Merokok Dan Konsumsi Alkohol Dengan Kejadian Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) Di Poliklinik Bedah Rumah Sakit Ibnu Sina Bukittinggi

dr Agung, Yasri Dewi, Mardhatillah Mardhatillah, Khiat Saputra

Sari


Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah suatu keadaan dimana kelenjar prostat mengalami pembesaran. Jumlah penderita Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) dari tahun 2015 sampai dengan 2017 mengalami peningkatan di Poliklinik Bedah Rumah Sakit Ibnu Sina, dimana pada tahun 2015 jumlah penderita BPH sebanyak 168 orang, tahun 2016 sebanyak 185 orang dan tahun 2017 meningkat sebanyak 204 orang. BPH sering terjadi pada pria usia lanjut. obesitas menjadi salah satu pencetus timbulnya gangguan prostat. Hal ini diakibatkan karena pada obesitas, merokok dan konsumsi alkohol menyebabkan penurunan kadar testosteron. Tujuan penelitian ini untuk melihat apakah ada hubungan obesitas, merokok dan konsumsi alkohol dengan kejadian BPH. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Case Control. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang pernah berkunjung ke Poliklinik Bedah RS Ibnu Sina Bukittinggi yang berjumlah 60 orang. Data diperoleh dengan melakukan wawancara pada pasien yang pernah berkunjung baik yang menderita BPH maupun yang tidak menderita BPH. Hasil analisis diketahui dari 20 penderita BPH sebagian besar mengalami obesitas 13 (65,0%), merokok 19 (95%) dan konsumsi alkohol sebanyak 10 (50 %). Hasil uji chi square diketahui adanya hubungan yang bermakna antara obesitas, merokok dan konsumsi alkohol dengan kejadian BPH dengan P value :0,012; 0,027; 0,036 dengan nilai p value < 0,05. Untuk mengurangi angka kejadian dan angka keganasan dari BPH diharapkan kepada tenaga kesehatan agar meningkatkan pelayanan melalui pendidikan kesehatan dengan cara memberikan informasi mengenai risiko, tanda dan gejala BPH serta membekali pasien dengan pengetahuan tentang penyakit yang diderita agar tidak berujung pada keganasan.

Teks Lengkap:

PDF


Google Scholar