Hubungan Faktor-Faktor Dengan Kemampuan Fungsional Fisik Lansia Wanita
Sari
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan jumlah lansia usia 60 tahun ke atas semakin meningkat dari tahun ke tahun dan diperkirakan populasi lansia di Indonesia menjadi 11,34% pada tahun 2020. Oleh karena itu pengkajian masalah-masalah lansia perlu ditingkatkan, termasuk dalam aspek keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dan hubungannya dengan kemampuan fungsional fisik lansia wanita di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Sabai Nan Aluih Sicincin Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia wanita yang ada di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin yaitu sebanyak 46 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 46 orang. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuisioner penelitian terkait variabel-variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara fungsi kognitif (p = 0,000, r = 0,876), fungsi psikologis ( p = 0,003, r = 0,432) dengan kemampuan fungsional fisik lansia wanita dan ada hubungan negatif signifikan antara kesehatan fisiologis ( p = 0,000, r = -0,879) dan tingkat stress ( p = 0,000, r = -0,858) dengan kemampuan fungsional fisik lansia wanita. Dapat disimpulkan bahwa fungsi kognitif dan fungsi psikologis memiliki hubungan yang positif (searah) sedangkan kesehatan fisiologis dan tingkat stress memiliki hubungan negatif (berlawanan) dengan kemampuan fungsional fisik lansia. Untuk itu diharapkan kepada semua pihak, khususnya tenaga kesehatan yang ada di PSTW untuk selalu menjaga kebugaran dan kesehatan lansia melalui berbagai kegiatan fisik dan asuhan keperawatan demi meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia.