Pengaruh Bladder Trainingterhadap Percepatan Pengeluaran Urin Pada Ibu Post Partum Spontandi RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi Tahun 2017
Sari
Retensio urin merupakan masalah yang perlu diperhatikan pada masa intrapartum maupun post partum. Pada masa intrapartum, sebanyak 16-17% kasus retensio plasenta diakibatkan oleh kandung kemih yang distensi akibat dari retensio urin. Sedangkan insiden terjadinya retensio urin pada periode post partum, menurut hasil penelitian Saultz berkisar 1,7% sampai 17,9%. Penelitian yang dilakukan oleh Yip menemukan insiden retensio urine post partum sebesar 4,9% dengan volume residu urine 150 cc sebagai volume normal paska berkemih spontan (USU, 2009).Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh bladder trainingterhadap percepatan pengeluaran urin pada ibu postpartum spontan di RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi Tahun 2017.Metode penelitian ini menggunakan desain Pre experiment designs dengan rancangan Non Equivalent Control Group kemudian data diolah dengan menggunakan uji paired test. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 orang responden. HasilpenelitiandidapatkanRerata pengeluaran urine dilakukan Bladder training adalah 17 (50%) orang dari 34 responden. Rerata pengeluaran urine tidak dilakukan Bladder training adalah 17 (50%) orang dari 34 responden. Terdapat pengaruh dilakukannya bladder trainingterhadap pengeluaran urine pada ibu post partum normal dengan mengunakan Uji T-test diperoleh nilai nilai t hitung=4,733 tabel=2,034, dimana nilai t hitung lebih besar dari t tabel. Artinya adanya pengaruh bladder trainingterhadap pengeluaran urine ibu post partum.Kesimpulandaripenelitianiniadalahadanya pengaruh dilakukanya bladder trainingterhadap pengeluaran urine ibu post partum. Saran dalampenelitianDiharapkan kepada petugas kesehatan untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama ibu nifas 2 jam untuk menyarankan melakukan Bladder traininguntuk mencegah retensi urine.